Perhelatan akbar Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) di Bali tahun 2013 baru saja berakhir. Puluhan penulis berdatangan dari seluruh dunia untuk mengikuti berbagai acara yang dilaksanakan sejak 11 hingga 15 Oktober lalu. Namun, ada yang unik dalam acara kali ini, yaitu untuk pertama kalinya diadakan workshop kamera lubang jarum oleh komunitas Semut Ireng.
Sebanyak 23 orang yang terdiri dari berbagai usia mengikuti acara yang masuk dalam serangkaian youth program UWRF 2013. Pelatihan dimulai dengan perkenalan singkat tentang kamera lubang jarum. Secara teknis, memotret dari lubang jarum diaplikasikan dengan sebuah kamera yang terbuat dari kaleng atau benda apapun yang tertutup dan diberi lubang sebesar jarum di salah satu sisinya. Nantinya kertas foto akan dimasukkan ke dalam kaleng dan dipergunakan untuk memotret. Pada prinsipnya, lubang jarum adalah metode perekaman dasar dalam fotografi. Cahaya yang lolos dari lubang kecil itu nantinya akan diproyeksikan secara terbalik pada bidang datar yaitu kertas foto.
Untuk praktek menggunakan kamera lubang jarum, peserta sudah disiapkan masing-masing sebuah kaleng bekas yang dilubangi. Kamera tersebut bisa dibawa pulang oleh peserta untuk praktek sendiri di rumah.
“Karena waktu sangat mepet, jadi kami yang menyiapkan alatnya, biasanya peserta membuat sendiri. Tapi kami cukup senang karena peserta sangat antusias,” ujar Irham Rahadian, koordinator workshop dari komunitas Semut Ireng. Komunitas Semut Ireng sendiri adalah komunitas non profit yang bergerak di bidang fotografi.
Setelah perkenalan singkat tentang kamera lubang jarum dan cara kerjanya, workshop dilanjutkan dengan membagi kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3-5 orang, di mana masing-masing kelompok akan langsung mempraktekkan memotret dengan kamera lubang jarum.
Proses selanjutnya adalah mencuci kertas foto hingga mendapatkan hasil. Dalam proses pencucian, peserta masuk ke sebuah toilet yang disulap menjadi kamar gelap. Di sinilah para peserta belajar lebih banyak terkait teknis foto. Ada yang hasil fotonya over, ada pula yang under. Malah tidak sedikit juga yang gagal.
“Inilah proses belajarnya, kami tidak akan membenarkan praktek yang mereka lakukan, kami biarkan mereka belajar dari proses,” kata Helena Arway, salah satu mentor dari Semut Ireng. Dengan total lima orang mentor, komunitas ini membagi proses praktek menjadi dua bagian, pertama pengambilan gambar plus cuci, untuk kemudian dievaluasi bersama sehingga masing-masing peserta belajar dari foto yang dihasilkan sebelumnya. Dalam praktek tahap kedua, peserta sudah mendapatkan hasil yang lebih baik.
Sepuluh peserta terbaik yang hasil fotonya sudah sesuai teknis mendapatkan hadiah berupa buku yang sudah disiapkan panitia. Buku berjudul ‘Meretas Karya Anak Bangsa’ ini berupa antologi puisi tentang anak yang ilustrasinya memakai foto lubang jarum hasil karya sebuah sanggar di kawasan Guang Gianyar yang disebut Sanggar Anak Tangguh.
“Saya suka sekali dengan workshop ini karena saya menemukan kesenangan dalam prosesnya yang unik,” tutur Triana Ardi, salah seorang pelajar yang mengikuti pelatihan. Triana yang mengakui suka foto ini memang hobi memotret dan datang di pelatihan ini karena penasaran dengan cara kerja kamera lubang jarum.
Selain proses secara individu dan kelompok, para peserta juga diberikan pemahaman lebih detil saat proses pencucian, di mana kamar gelap tempat mencuci kertas foto diubah menjadi sebuah kamera lubang jarum raksasa. Dalam kamar gelap dilubangi dan diisi kertas foto, disini peserta perlahan-lahan melihat bagaimana kertas foto berubah menjadi gambar.
Ini bukan kali pertama komunitas Semut Ireng memberikan pelatihan foto lubang jarum. Namun memberikan pelatihan dalam UWRF merupakan salah satu pengalaman yang cukup menantang mereka karena waktu yang sempit, dan eksperimen kamera lubang jarum di ruangan. Selesai acara, hasil foto dan kamera boleh dibawa pulang oleh peserta.
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/mengintip-uwrf-lewat-lubang-jarum/#QTlRHr6G52CZSMhW.99
0 Komentar untuk "Mengintip UWRF Lewat Lubang Jarum"
Berikan tanggapan. (Kesopanan dapat meluluhkan hati admin)